Minggu, 24 Maret 2013

Profil PERTAMINA


Profil Pertamina
Sebagai sebuah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang usaha minyak dan gas bumibeserta kegiatan usaha terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri, Pertamina senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik serta kontribusi nyata bagi kesejahteraan bangsa dan negara dalam memanfaatkan setiap potensi yang dimiliki Indonesia.
Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. 
Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu “Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”, dimana Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan.
Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa menjalankan program sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya.
Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas. 
Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM). 
Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina beroperasi baik secara independen maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical Assistance Contract (TAC), Indonesia Participating/ Pertamina Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama (BOB).
Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya dilakukan di dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung program pemerintah menyediakan 10.000 Mega Watt (MW) listrik tahap kedua. Di samping itu Pertamina mengembangkan CBM atau juga dikenal dengan gas metana batubara (GMB) dalam rangka mendukung program diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional pemerintah.
Potensi cadangan gas metana Indonesia yang besar dikelola secara serius yang dimana saat ini Pertamina telah memiliki 6 Production Sharing Contract (PSC)-CBM.
Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari: RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong).
Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang dihasilkan meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene, Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya.




Sejarah Pertamina



Prolog Masa 1871 - 1885
(Masa Awal Pencarian dan Penemuan Minyak di Indonesia)
Industri minyak Indonesia mulai di awal abad 19:
  • 12 tahun setelah pemboran minyak pertama di Titusville, Pensylvania, AS 1859
  • Reering 1871 - Zilker 1885 masa pencarian dan penemuan minyak (mulai pemboran 1883 di Telaga Tiga).
Prolog Masa 1885 - 1945
(Masa Eksploitasi Minyak oleh Penjajah)
  • Pasca 1885 Berdiri Royal Dutch Company di Pangkalan Berandan (Sumatera Utara)
  • 1887 - Pencarian minyak di Jawa Timur (Surabaya)
  • 1888 - Konsesi Sultan Kutai dengan JH Meeten di Sanga-Sanga
  • 1890 - Pendirian kilang Wonokromo & Cepu
  • 1892 - Pembangunan kilang minyak di Pangkalan Berandan.
  • 1894 - Pendirian kilang Balikpapan oleh Shell Transport and Trading.
  • 1899 - UU Pertambangan Pemerintah Hindia Belanda (Indische Mijnwet) yang mengatur kegiatan pencarian minyak bumi di Indonesia.

AS dan Belanda
  • AS berusaha masuk ke Indonesia tapi dicegah pemerintah Belanda. Namun karena tekanan AS kepada Den Haag, akhirnya muncul perusahaan patungan AS dan Belanda yakni SHELL dan NIAM (Jambi, Bunyu, dan Sumatera Utara)
  • Standard Oil masuk dan dipecah menjadi Standard Oil of New Jersey (membentuk Anak Perusahaan American petroleum Co) dan Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij (NKPM).
  • NKPM menemukan lapangan Talang Akar (Sumsel) yang merupakan lapangan terbesar di Hindia Belanda
  • Mendirikan Kilang Sungai Gerong di seberang Kilang Plaju milik Shell
  • 1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan Madura menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang bernama Mobil Oil.
  • 1922 Standard Oil of California masuk ke Kalimantan dan Irian Jaya
  • 1928 Gulf Oil (AS) masuk ke Sumatera Utara
  • 1929 Standard Oil of California masuk ke Sumatera Utara
  • 1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan Madura menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang bernama Mobil Oil.
  • 1947 Penggabungan SVPM diubah statusnya menjadi PT Standard Vacuum Petroleum (Stanvac).
Catatan: Di zaman Jepang, usaha yang dilakukan umumnya adalah merehabilitasi
lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau pengeboman.
   
Prolog Masa 1945 - 1957
(Masa Perjuangan Minyak Pra-Pertamina)
  • Selama perang kemerdekaan kegiatan pencarian minyak berhenti.
  • Perjuangan Pangkalan Berandan, Sumatera Utara, dan Aceh Timur
  • Muncul "Laskar Minyak" mensuplai keperluan pesawat terbang dan kendaraan lain
  • Berdiri perusahaan minyak pribumi:
    • 1945 didirikan PTMSU
    • 1945 didirikan PTMN Cepu di lokasi ex SHELL (Lap. Nglobo, Semanggi Ledok dan Wonokromo)
    • 1950 PTMN Cepu berubah menjadi PTMNRI Cepu
    • 1950 PTMN Sumatera Utara berubah menjadi PTMRI Sumatera Utara
    • 1954 PTMNRI Sumatera Utara berubah menjadi TMSU
    • 22 Juli 1957 TMSU ditetapkan menjadi PT ETMSU (eksploitasi)
  • Agustus 1951 Mosi Mohammad Hasan
    • Gubernur Sumatera Mr. Teuku H. Moh. Hasan mengajukan sebuah mosi yang memperjuangkan pertambangan minyak dan disokong oleh kabinet secara bulat pada 2 Agustus 1951 dan dibentuk sebuah komisi.
    • Perjuangan di parlemen salah satunya adalah merintis UU pertambangan yang mengganti Indische Mijnwet
  • 24 Oktober 1956 Ã PP No. 24/1956
    • Diputuskan tambang minyak Sumatera Utara tidak dikembalikan kepada SHELL.
1957
  • Juli 1957 Jend. AH. Nasution mendapatkan pelimpahan tugas tambang minyak Sumut. Rehabilitasi lapangan dan ekspor hasil untuk pembangunan.
  • 1957 Pemerintah RI mengambil alih semua perusahaan Belanda di Indonesia. (Kecuali SHELL karena kepemilikannya bersifat internasional)
  • Perubahan nuansa kedaerahan menjadi nasional (AH Nasution, 1957)
  • 10 Desember 1957 berdirinya PT Permina sebagai perusahaan minyak pertama bersifat nasional
 
Pasca 1957
  • 1959 berdiri NV NIAM (NV Nederlands Indische Aardolie Maatschappij)
    • Perusahaan patungan AS dan Belanda
    • 31 Des 1959 50% saham diambil alih pemerintah RI dan NV NIAM berubah jadi PT Permindo
  • 1961 PT Permindo dikukuhkan menjadi PN Permigan
  • Tahun 1961 : PT. PERMINA menjadi PN. PERMINA dan PTMN menjadi PN. PERMIGAN
  • 4 Jan 1966 Permigan dilikuidasi karena peristiwa G30S/PKI (Perbum)
    • Aset Permigan diberikan kepada PN Pertamin dan PN Permina
  • 1968 PN Pertamin dan PN Permina merger menjadi PN Pertamina
  • 1971 diterbitkan UU No. 8 tahun 1971 yang mengukuhkan PN Pertamina menjadi Pertamina
  • 2001 diterbitkan UU Migas No 22 tahun 2001 yang akhirnya mengantar Pertamina menjadi PT Pertamina (Persero)
  • 2003 Pertamina berubah status menjadi PT Pertamina (Persero)
    • Perubahan mendasar ada pada peran regulator menjadi player .

Era Persero
  • Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara yang telah berubah bentuk menjadi PT. Persero yang bergerak di bidang energi, petrokimia dan usaha lain yang menunjang bisnis Pertamina, baik di dalam maupun di luar negeri yang berorientasi pada mekanisme pasar.
  • Modal Setor PT. Pertamina (Persero) :
    • PT. Pertamina (Persero) merupakan BUMN yang 100% sahamnya dimiliki oleh Negara.
    • Modal Disetor (Penanaman Modal Negara/PMN) PT. Pertamina (Persero) pada saat pendirian adalah Rp. 100 Trilyun.
    • Nilai Rp. 100 Trilyun tersebut diperoleh dari :
"Seluruh Kekayaan Negara yang selama ini tertanam pada Pertamina, yang meliputi Aktiva Pertamina beserta seluruh Anak Perusahaan, termasuk Aktiva Tetap yang telah direvaluasi oleh Perusahaan Penilai Independen, dikurangi dengan semua Kewajiban (Hutang) Pertamina".

Kesepakatan Korporat


Visi
Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia
Misi
Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

Komisaris


Sugiharto
Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta (1986), meraih gelar Master of Business Administration dari Indonesian School of Management dan Amsterdam School of Management (1996) dan meraih gelar Doktor di bidang Ilmu Sosial dari Universitas Gadjah Mada (2008).
Beberapa jabatan penting yang pernah dipegang antara lain berbagai jabatan Senior Investment Banking Officer (Anggota Direksi dan Vice President) di Bankers Trust Company dan Chemical Bank, New York Group, Jakarta (1982-1991), berbagai jabatan senior termasuk CEO dan CFO di Medco Group (1991-2004) dan Menteri Negara BUMN pada Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2007). Pada 6 Mei 2010, Sugiharto menjabat Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero).

Nurdin Zainal
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) (1974), Sekolah Staf dan Komando TNI AD (Seskoad) (1989), dan Lemhamnas (2001). Selain pendidikan militer, beliau juga menjalani pendidikan formal, lulus Strata-1 dari Manajemen Universitas Terbuka (1996) dan Master degree of Human Resources Universitas Jayakarta (2001).
Jabatan yang pernah dipegang beliau antara lain Wakil Asisten Pengamanan Kasad (2001-2002), Kasdam 17 Trikora (2002-2003), Pandam 17 Trikora (2003-2005), Asisten Intelijen TNI (2005), Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (2006), Staf Khusus Menko Polhukkam dan menjabat sebagai Komisaris PT. Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010.

Evita Herawati Legowo
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari Departemen Kimia Institut Teknologi Bandung (1974) dan Doctor Ing. Kimia Minyak Bumi, Technise Universitaet Clausthal Jerman (1991).
Jabatan yang pernah dipegang beliau antara lain Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Energi Ketenagalistrikan (2001 – 2002), Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” (2002 – 2006), Staf Ahli Menteri Energi Sumber Daya Mineral Bidang SDM dan teknologi (2006 – 2008), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (2008 – sekarang) dan menjabat sebagai Komisaris PT. Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010.

Anny Ratnawati
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari Fakultas Agribisnis Institut Pertanian Bogor (1985), Master of Science in Agricultural Economics Institut Pertanian Bogor (1989) dan Ph.D in Agricultural Economics Institut Pertanian Bogor (1996).
Jabatan yang pernah dipegang beliau antara lain Dosen di Fakultas Ekonomi & Manajemen – Institut Pertanian Bogor, OPEC Fund for International Development Governor for Indonesia (2008), Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Wakil Menteri Keuangan RI (2010 – sekarang) dan menjabat sebagai Komisaris PT. Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010.

Harry Susetyo Nugroho
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari ITB tahun 1980 dan mendapatkan gelar Master of Business Administration pada tahun 1988. Kariernya banyak dihabiskan di Departemen Keuangan sampai dengan tahun 1996. Kemudian dilanjutkan di Menneg Pendayagunaan BUMN sampai dengan 1999 sebagai PPT Direktur Usaha Industri Manufaktur dan Pertambangan serta PPT Direktur Usaha Pertambangan.
Selanjutnya menjadi PPT. Direktur Usaha Pertambangan dan Energi di bawah Kementerian PM & BUMN (2000), PPT Direktur Persero Industri dan Perdagangan di bawah Dirjen P BUMN Departemen Keuangan (2001), Kabid Usaha Aneka Industri Lainnya – Kementerian BUMN (2002), Asdep Usaha Aneka Industri Lainnya – Kementerian BUMN (2003), Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata – Kementerian BUMN (2005), serta Staf Ahli Tata Kelola BUMN – Kementerian BUMN (2010). Kariernya sebagai dewan komisaris dimulai pada 2007-2012 di PT Adhi Karya (Persero), di PT Peruri (Persero) (2007 – Maret 2012), serta Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) pada 2008 – 2012. Dan mulai menjadi komisaris PT Pertamina (Persero) pada 2012.

Luluk Sumiarso
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari fakultas Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (1976), Master of Science in Instructional Technology, Syracuse University, USA (1979) dan Master of Science in Energy Management and Policy University of Pennsylvania, USA (1987).
Jabatan yang pernah dipegang beliau antara lain Sekretaris Jenderal Departemen ESDM (2003-2006), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen ESDM (2006-2008), Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Sumber Daya Manuasia dan Teknologi (2008-2010), Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Departemen ESDM (2010-sekarang) dan menjabat sebagai Komisaris PT. Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010.

Direksi


Karen Agustiawan
Direktur Utama PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung tahun 1983. Memulai kariernya sebagai profesional di Landmark Concurrent Solusi Indonesia sebagai Business Development Manager (1998-2002), dan Halliburton Indonesia sebagai Commercial Manager for Consulting and Project Management (2002-2006).
Berkarier di PT Pertamina (Persero)  sebagai Staf Ahli Direktur Utama PT Pertamina (Persero) untuk Bisnis Hulu (2006-2008) kemudian dipercaya menjabat sebagai Direktur Hulu sejak 5 Maret 2008 hingga beliau di tunjuk oleh pemegang saham untuk memimpin Pertamina sebagai  Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada 5 Februari 2009. Dalam era kepemimpinannya visi Pertamina saat ini menjadi perusahaan energi kelas dunia dan champion Asia pada  2025 dengan aspirasi Energizing Asia.
 
M. Afdal Bahaudin
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko PT PERTAMINA (PERSERO)
Beliau mendapatkan gelar sarjana Ekonomi di Universitas Padjadjaran, pada tahun 1984 dan gelar master di University of Illinois, U.S.A dari jurusan Business Administration pada tahun 1997. Vice President Risk Management & Assurance (2004-2006)  dan Deputi Direktur Operasi Keuangan (2006) merupakan penugasan yang pernah ia jalankan sebelum dipercaya memimpin anak perusahaan Pertamina sebagai Direktur Utama PT Tugu Pratama Indonesia (2007-2010).
Beliau merupakan pejabat karir Pertamina yang telah lama berkecimpung Direktorat Keuangan hingga menduduki posisi sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) (2010-2011) sebelum akhirnya pada 9 Desember 2011 ditugaskan oleh pemegang saham sebagai Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero). 
Muhamad Husen
Direktur Hulu PT Pertamina  (Persero)
Meraih gelar Sarjana Geologi di Institut Teknologi Bandung (1984) dan Magister Sains di University of London (1989). Mengawali karir di dunia perminyakan pada 1984 sebagai Geologist di Divisi Eksplorasi LEMIGAS, beliau selanjutnya menjabat sebagai Kepala Remote Sensing & GIS Studies Group dan Kepala Unit Layanan Teknis Eksplorasi LEMIGAS.
Muhamd Husen pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Eksplorasi LEMIGAS (2001-2005) dan Asisten Deputi Bidang Perminyakan pada Deputi bidang Energi Sumber Daya Mineral dan Kehutanan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sebelum diangkat menjadi Direktur Hulu pada 30 Mei 2011 PT Pertamina (Persero) beliau merupakan Komisaris PT Pertamina EP sejak tanggal 1 Juli 2009.

Chrisna Damayanto
Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero)
Pria kelahiran Muara Enim ini menjabat Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) sejak 18 April 2012. Lulus dari Fakultas Teknik Kimia Universitas Sriwijaya, Palembang tahun 1981, Chrisna tidak membuang waktu banyak dengan langsung berkarier di Pertamina pada tahun yang sama. Bertugas kurang lebih 15 tahun di Unit Pengolahan III Plaju - Sungai Gerong, beliau telah menduduki berbagai posisi mulai dari staf hingga manager kilang di Plaju.
Pria yang mendedikasikan seluruh masa baktinya di Pengolahan ini juga dipercaya untuk memimpin Unit Pengolahan IV Cilacap pada tahun 2008-2009 sebagai General Manager sebelum dipercaya menjadi Senior Vice President Refining Operation (2009-2010).

Hanung Budya
Direktur Pemasaran dan Niaga PT PERTAMINA (PERSERO)
Memulai karirnya pada tahun 1984 sebagai Wira Penjualan beliau telah bertugas di berbagai wilayah di Indonesia sehingga benar-benar memahami kondisi permasalahan di lapangan.
Hanung Budya merupakan pekerja Pertamina yang sebagian besar hidupnya mendedikasikan diri di Direktorat Pemasaran dan Niaga. Sebelum menjabat sebagai pemimpin tertinggi di Direktorat Pemasaran dan Niaga pada 18 April 2012 beliau juga pernah menjabat sebagaii General Manager Gas Domestik (2006), Deputi Direktur Pemasaran & Niaga (2006), Deputi Direktur Pemasaran & Distribusi (2007), Deputi Direktur Pemasaran (2007-2010), dan Presiden Direktur PT Badak NGL (2010-2012).
Pria lulusan dari Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung tahun 1983 ini siap mendistribusikan BBM ke seluruh nusantara dan menjaga ketersediaan energi bagi rakyat Indonesia.

Hari Karyuliarto
Direktur Gas PT. Pertamina (Persero)
Pria kelahiran Jogyakarta ini menyelesaikan pendidikannya dari Fakultas Hukum Internasional Universitas Diponegoro, Semarang di tahun 1986. Sebelum bergabung di Pertamina, beliau memulai kariernya di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) pada 1987 - 1991. Kariernya di PT Pertamina (Persero) dimulai di Direktorat Umum pada tahun 1991 hingga 2003.
Hari Karyuliarto merupakan salah satu pejabat karir Pertamina yang memahami betul seluk beluk perkembangan bisnis gas di Indonesia dimana sejak tahun 2003 beliau telah menduduki posisi strategis di bidang gas yang mengantarkannya sebagai Kepala Bidang Usaha LNG pada tahun 2007. Dengan berbekal  keahliannya berkomunikasi dalam membangun jaringan bisnis yang luas tersebut maka beliau dipercaya memimpin Corporate Secretary pada 2011 untuk membangun reputasi Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia.
Berbagai pengalaman serta prestasinya selama di Pertamina akhirnya mengantarkan beliau menjadi Direktur Gas PT Pertamina (Persero) pertama yang diangkat oleh pemegang saham pada 18 April 2012 sebagai direktorat baru yang akan mengintegrasikan kegiatan bisnis gas Pertamina serta memfokuskan pengembangan bisnis gas sebagai energi masa depan Indonesia.

Luhur Budi Djatmiko
Direktur Umum PT PERTAMINA (PERSERO)
Memulai karier di Pertamina mulai 1980 setelah lulus dari Fakultas Ekonomi Manjemen Universitas Brawijaya, beliau ditempatkan di bagian Keuangan Unit Pengolahan V Balikpapan sampai dengan tahun 1988. Pria kelahiran Madiun ini telah memiliki pengalaman yang cukup banyak mengelola keuangan di Dit.
Pengolahan sejak awal karirnya hingga tahun 2004. Berdasarkan latar belakangnya yang menuntut kecermatan dan kejelian yang tinggi maka pada tahun 2004 menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern (Chief Audit Executive) hingga tahun 2012, sebelum akhirnya pada 18 April 2012 dipercaya oleh pemegang saham menjabat sebagai Direktur Umum PT Pertamina (Persero)


Evita M. Tagor
Direktur Sumber Daya Manusia PT PERTAMINA (PERSERO)
Lulusan Magister Managemen Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1988 ini memulai karirnya di PT Pertamina (Persero) pada tahun 1986. Ditugaskan pertama kali di Direktorat Keuangan sebagai staf keuangan, Evita telah  bekerja dengan berbagai jabatan baik di direktorat keuangan maupun di direktorat Hilir.
Kerja keras dan dedikasinya menempatkan beliau menduduki beberapa jabatan deputi direktur mulai dari Deputi Direktur Perbendaharaan & Pendanaan - Dit. Keuangan  tahun 2006, Deputi Direktur Operasi Keuangan - Dit. Keuangan pada 2008, Deputi Direktur Pendanaan & Manajemen Risiko - Dit. Keuangan juga pada tahun 2008, serta  Senior Vice President Treasury & Corporate Finance - Dit. Keuangan di tahun 2010. Pada tahun yang sama  Evita M Tagor di berikan amanat sebagai Presiden Direktur PT Tugu Pratama Indonesia hingga April 2012 sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero)


Andri T Hidayat
Direktur Keuangan PT PERTAMINA (PERSERO)
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Padjadjaran (1984) dan Magister Ekonomi Manajemen Universitas Indonesia (1992) Andri T Hidayat sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina EP sejak 1 Maret 2009.
Mengawali karirnya di Pertamina sebagai Staf Keuangan RSPP pada 1986 Andri telah menduduki berbagai posisi strategis di Direktorat Keuangan hingga akhirnya tahun 2004 dipercaya menjadi Deputi Direktur Perbendaharaan dan Pendanaan.
Dengan berbagai prestasinya di Pertamina, perusahaan memberikan amanat untuk mengelola bisnis anak perusahaan Pertamina sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal PT Pertamina EP pada 2006, Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy 2007, dan juga Direktur Keuangan PT Pertamina EP sebelum  akhirnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) pada 9 Desember 2011.


Jaringan


Jaringan

Berisi iInformasi tentang jaringan anak perusahaan PERTAMINA
  • Bentuk Kerja Sama Operasi
  • Area Operasi
  • Fasilitas distribusi.


Pengembangan Karir


Kesempatan untuk berkembang di Pertamina sangat terbuka luas karenakami memiliki bisnis dari hulu sampai ke hilir, mulai dari Eksplorasi& Produksi, Pengolahan, Distribusi hingga Pemasaranproduk-produknya, serta panas bumi. Sebagai investasi kami di masadepan, kami menyediakan dana yang sangat besar untuk menciptakanpekerja-pekerja berprestasi, menciptakan pemimpin-pemimpin masa depanyang tangguh, yang mampu membawa Pertamina menghadapi berbagaitantangan di masa yang akan datang.
Kami juga berkomitmen untukmemajukan riset dan pengembangan yang didukung oleh teknologi terkini.
Salah satu elemen vital dalam transformasi Pertamina adalah perubahanbudaya. Kami berupaya secara terus menerus membangun budaya yangberorientasi kinerja. Kinerja anda akan berkontribusi terhadap programtransformasi dan pencapaian target perusahaan. Kami memberikankesempatan yang sama kepada semua pekerja untuk mengembangkan ide,kreativitas dan berinovasi. Kami memberikan kesempatan yang sangat luasbagi anda untuk mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan diri. Kamiyakin Anda mampu menunjukkan kinerja terbaik.

Rekrutmen
Kami merekrut pekerja-pekerja handal dari:
  • Tenaga Fresh graduate - Program untuk fresh graduate terdiri dari Bimbingan Profesi Sarjana (BPS), Bimbingan Profesi Sarjana Teknik (BPST), Bimbingan Praktis Ahli (BPA), Bimbingan Praktis Ahli Teknik (BPAT). Program ini mencakup class room dan on-the-job training. Kami menyiapkan lingkungan yang kondusif untuk mengenal perusahaan, semua bisnis dan nilai-nilai kami.

  • Tenaga berpengalaman - Untuk memenuhi kebutuhan kami akan keahlian dan pengalaman tertentu.

Pengembangan Pekerja
Program pengembangan pekerja di Pertamina dimulai saat Anda bergabung bersamakami dan berlangsung terus menerus sepanjang karir Anda diperusahaan. Program pengembangan kami antara lain:
  • Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi secara selektif di dalam/luar negeri, untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi untuk membangun profesionalisme pekerja.

  • Pelatihan, seminar, workshop di Pertamina Learning Centre maupun institusi-institusi ternama di dalam/luar negeri di bidang Manajerial, Spesialis, Teknis, Leadership dan Budaya.
  • Sertifikasi profesional.
  • Coaching & mentoring.
  • People Review yang merupakan Sistem Manajemen Kinerja di Pertamina, untuk menilai kinerja dan sebagai dasar untuk program pengembangan pekerja
  • Jalur karir Manajerial dan Spesialis.
  • Internal job posting, memberikan kesempatan untuk merubah karir di lingkungan Pertamina.
  • Penugasan di anak perusahaan merupakan bagian dari pembinaan dan pengembangan pekerja yang dilakukan secara terencana.


Tidak ada komentar: