Profil Pertamina
Sebagai sebuah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang usaha minyak
dan gas bumibeserta kegiatan usaha terkait lainnya baik di dalam maupun luar
negeri, Pertamina senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik serta
kontribusi nyata bagi kesejahteraan bangsa dan negara dalam memanfaatkan setiap
potensi yang dimiliki Indonesia.
Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah
satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis
dalam perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini
merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru
dalam penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta
berwawasan lingkungan.
Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki
untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis utama
yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk
mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang
perusahaan, yaitu “Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”, dimana
Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis
sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan.
Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya
untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola
Perusahaan yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan
mengusung tata nilai korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh
unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer-focused,
Commercial dan Capable. Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa
menjalankan program sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur,
sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan terhadap
seluruh stakeholder-nya.
Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan usaha
minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina
yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi
kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas.
Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina juga
menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang
terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM).
Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina beroperasi
baik secara independen maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra
kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical
Assistance Contract (TAC), Indonesia Participating/ Pertamina Participating
Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama (BOB).
Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya
dilakukan di dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung program pemerintah
menyediakan 10.000 Mega Watt (MW) listrik tahap kedua. Di samping itu Pertamina
mengembangkan CBM atau juga dikenal dengan gas metana batubara (GMB) dalam
rangka mendukung program diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan
gas nasional pemerintah.
Potensi cadangan gas metana Indonesia yang besar dikelola secara serius
yang dimana saat ini Pertamina telah memiliki 6 Production Sharing Contract
(PSC)-CBM.
Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah,
pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis
perkapalan terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan
terdiri dari: RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V
(Balikpapan), RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong).
Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan
Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang dihasilkan
meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar,
minyak diesel, minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied
Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene,
Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya.
Prolog Masa 1871 - 1885
(Masa Awal Pencarian dan Penemuan
Minyak di Indonesia)
Industri minyak Indonesia mulai di
awal abad 19:
- 12 tahun setelah pemboran minyak pertama di Titusville, Pensylvania, AS 1859
- Reering 1871 - Zilker 1885 masa pencarian dan penemuan minyak (mulai pemboran 1883 di Telaga Tiga).
Prolog Masa 1885 - 1945
(Masa Eksploitasi Minyak oleh
Penjajah)
- Pasca 1885 Berdiri Royal Dutch Company di Pangkalan Berandan (Sumatera Utara)
- 1887 - Pencarian minyak di Jawa Timur (Surabaya)
- 1888 - Konsesi Sultan Kutai dengan JH Meeten di Sanga-Sanga
- 1890 - Pendirian kilang Wonokromo & Cepu
- 1892 - Pembangunan kilang minyak di Pangkalan Berandan.
- 1894 - Pendirian kilang Balikpapan oleh Shell Transport and Trading.
- 1899 - UU Pertambangan Pemerintah Hindia Belanda (Indische Mijnwet) yang mengatur kegiatan pencarian minyak bumi di Indonesia.
AS dan Belanda
- AS berusaha masuk ke Indonesia tapi dicegah pemerintah Belanda. Namun karena tekanan AS kepada Den Haag, akhirnya muncul perusahaan patungan AS dan Belanda yakni SHELL dan NIAM (Jambi, Bunyu, dan Sumatera Utara)
- Standard Oil masuk dan dipecah menjadi Standard Oil of New Jersey (membentuk Anak Perusahaan American petroleum Co) dan Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij (NKPM).
- NKPM menemukan lapangan Talang Akar (Sumsel) yang merupakan lapangan terbesar di Hindia Belanda
- Mendirikan Kilang Sungai Gerong di seberang Kilang Plaju milik Shell
- 1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan Madura menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang bernama Mobil Oil.
- 1922 Standard Oil of California masuk ke Kalimantan dan Irian Jaya
- 1928 Gulf Oil (AS) masuk ke Sumatera Utara
- 1929 Standard Oil of California masuk ke Sumatera Utara
- 1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan Madura menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang bernama Mobil Oil.
- 1947 Penggabungan SVPM diubah statusnya menjadi PT Standard Vacuum Petroleum (Stanvac).
Catatan: Di zaman Jepang, usaha yang
dilakukan umumnya adalah merehabilitasi
lapangan dan sumur yang rusak akibat
bumi hangus atau pengeboman.
Prolog Masa 1945 - 1957
(Masa Perjuangan Minyak
Pra-Pertamina)
- Selama perang kemerdekaan kegiatan pencarian minyak berhenti.
- Perjuangan Pangkalan Berandan, Sumatera Utara, dan Aceh Timur
- Muncul "Laskar Minyak" mensuplai keperluan pesawat terbang dan kendaraan lain
- Berdiri perusahaan minyak pribumi:
- 1945 didirikan PTMSU
- 1945 didirikan PTMN Cepu di lokasi ex SHELL (Lap. Nglobo, Semanggi Ledok dan Wonokromo)
- 1950 PTMN Cepu berubah menjadi PTMNRI Cepu
- 1950 PTMN Sumatera Utara berubah menjadi PTMRI Sumatera Utara
- 1954 PTMNRI Sumatera Utara berubah menjadi TMSU
- 22 Juli 1957 TMSU ditetapkan menjadi PT ETMSU (eksploitasi)
- Agustus 1951 Mosi Mohammad Hasan
- Gubernur Sumatera Mr. Teuku H. Moh. Hasan mengajukan sebuah mosi yang memperjuangkan pertambangan minyak dan disokong oleh kabinet secara bulat pada 2 Agustus 1951 dan dibentuk sebuah komisi.
- Perjuangan di parlemen salah satunya adalah merintis UU pertambangan yang mengganti Indische Mijnwet
- 24 Oktober 1956 Ã PP No. 24/1956
- Diputuskan tambang minyak Sumatera Utara tidak dikembalikan kepada SHELL.
1957
- Juli 1957 Jend. AH. Nasution mendapatkan pelimpahan tugas tambang minyak Sumut. Rehabilitasi lapangan dan ekspor hasil untuk pembangunan.
- 1957 Pemerintah RI mengambil alih semua perusahaan Belanda di Indonesia. (Kecuali SHELL karena kepemilikannya bersifat internasional)
- Perubahan nuansa kedaerahan menjadi nasional (AH Nasution, 1957)
- 10 Desember 1957 berdirinya PT Permina sebagai perusahaan minyak pertama bersifat nasional
Pasca 1957
- 1959 berdiri NV NIAM (NV Nederlands Indische Aardolie Maatschappij)
- Perusahaan patungan AS dan Belanda
- 31 Des 1959 50% saham diambil alih pemerintah RI dan NV NIAM berubah jadi PT Permindo
- 1961 PT Permindo dikukuhkan menjadi PN Permigan
- Tahun 1961 : PT. PERMINA menjadi PN. PERMINA dan PTMN menjadi PN. PERMIGAN
- 4 Jan 1966 Permigan dilikuidasi karena peristiwa G30S/PKI (Perbum)
- Aset Permigan diberikan kepada PN Pertamin dan PN Permina
- 1968 PN Pertamin dan PN Permina merger menjadi PN Pertamina
- 1971 diterbitkan UU No. 8 tahun 1971 yang mengukuhkan PN Pertamina menjadi Pertamina
- 2001 diterbitkan UU Migas No 22 tahun 2001 yang akhirnya mengantar Pertamina menjadi PT Pertamina (Persero)
- 2003 Pertamina berubah status menjadi PT Pertamina (Persero)
- Perubahan mendasar ada pada peran regulator menjadi player .
Era Persero
- Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara yang telah berubah bentuk menjadi PT. Persero yang bergerak di bidang energi, petrokimia dan usaha lain yang menunjang bisnis Pertamina, baik di dalam maupun di luar negeri yang berorientasi pada mekanisme pasar.
- Modal Setor PT. Pertamina (Persero) :
- PT. Pertamina (Persero) merupakan BUMN yang 100% sahamnya dimiliki oleh Negara.
- Modal Disetor (Penanaman Modal Negara/PMN) PT. Pertamina (Persero) pada saat pendirian adalah Rp. 100 Trilyun.
- Nilai Rp. 100 Trilyun tersebut diperoleh dari :
"Seluruh Kekayaan Negara yang
selama ini tertanam pada Pertamina, yang meliputi Aktiva Pertamina beserta
seluruh Anak Perusahaan, termasuk Aktiva Tetap yang telah direvaluasi oleh
Perusahaan Penilai Independen, dikurangi dengan semua Kewajiban (Hutang)
Pertamina".
Kesepakatan Korporat
Visi
Menjadi Perusahaan Minyak Nasional
Kelas Dunia
Misi
Menjalankan usaha inti minyak, gas,
dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip
komersial yang kuat.
Komisaris
Sugiharto
Komisaris Utama PT. Pertamina
(Persero)
Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta (1986), meraih
gelar Master of Business Administration dari Indonesian School of Management dan
Amsterdam School of Management (1996) dan meraih gelar Doktor di bidang Ilmu
Sosial dari Universitas Gadjah Mada (2008).
Beberapa jabatan penting yang pernah dipegang antara lain berbagai jabatan
Senior Investment Banking Officer (Anggota Direksi dan Vice President) di
Bankers Trust Company dan Chemical Bank, New York Group, Jakarta (1982-1991),
berbagai jabatan senior termasuk CEO dan CFO di Medco Group (1991-2004) dan
Menteri Negara BUMN pada Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2007). Pada 6 Mei
2010, Sugiharto menjabat Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero).
Nurdin Zainal
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) (1974),
Sekolah Staf dan Komando TNI AD (Seskoad) (1989), dan Lemhamnas (2001). Selain
pendidikan militer, beliau juga menjalani pendidikan formal, lulus Strata-1
dari Manajemen Universitas Terbuka (1996) dan Master degree of Human Resources
Universitas Jayakarta (2001).
Jabatan yang pernah dipegang beliau antara lain Wakil Asisten Pengamanan
Kasad (2001-2002), Kasdam 17 Trikora (2002-2003), Pandam 17 Trikora
(2003-2005), Asisten Intelijen TNI (2005), Kepala Badan Intelijen Strategis TNI
(2006), Staf Khusus Menko Polhukkam dan menjabat sebagai Komisaris PT.
Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010.
Evita Herawati Legowo
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari Departemen Kimia Institut Teknologi Bandung (1974) dan Doctor
Ing. Kimia Minyak Bumi, Technise Universitaet Clausthal Jerman (1991).
Jabatan yang pernah dipegang beliau antara lain Kepala Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Energi Ketenagalistrikan (2001 – 2002), Kepala Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” (2002 –
2006), Staf Ahli Menteri Energi Sumber Daya Mineral Bidang SDM dan teknologi
(2006 – 2008), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (2008 – sekarang) dan
menjabat sebagai Komisaris PT. Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010.
Anny Ratnawati
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari Fakultas Agribisnis Institut Pertanian Bogor (1985), Master of
Science in Agricultural Economics Institut Pertanian Bogor (1989) dan Ph.D in
Agricultural Economics Institut Pertanian Bogor (1996).
Jabatan yang pernah dipegang beliau antara lain Dosen di Fakultas Ekonomi
& Manajemen – Institut Pertanian Bogor, OPEC Fund for International
Development Governor for Indonesia (2008), Direktur Jenderal Anggaran
Kementerian Keuangan, Wakil Menteri Keuangan RI (2010 – sekarang) dan menjabat
sebagai Komisaris PT. Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010.
Harry Susetyo Nugroho
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari ITB tahun 1980 dan mendapatkan gelar Master of Business
Administration pada tahun 1988. Kariernya banyak dihabiskan di Departemen
Keuangan sampai dengan tahun 1996. Kemudian dilanjutkan di Menneg Pendayagunaan
BUMN sampai dengan 1999 sebagai PPT Direktur Usaha Industri Manufaktur dan
Pertambangan serta PPT Direktur Usaha Pertambangan.
Selanjutnya menjadi PPT. Direktur Usaha Pertambangan dan Energi di bawah
Kementerian PM & BUMN (2000), PPT Direktur Persero Industri dan
Perdagangan di bawah Dirjen P BUMN Departemen Keuangan (2001), Kabid Usaha Aneka
Industri Lainnya – Kementerian BUMN (2002), Asdep Usaha Aneka Industri Lainnya
– Kementerian BUMN (2003), Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata –
Kementerian BUMN (2005), serta Staf Ahli Tata Kelola BUMN – Kementerian BUMN
(2010). Kariernya sebagai dewan komisaris dimulai pada 2007-2012 di PT Adhi
Karya (Persero), di PT Peruri (Persero) (2007 – Maret 2012), serta Komisaris
Utama PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) pada 2008 – 2012. Dan mulai menjadi
komisaris PT Pertamina (Persero) pada 2012.
Luluk Sumiarso
Komisaris PT. Pertamina (Persero)
Lulus dari fakultas Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (1976),
Master of Science in Instructional Technology, Syracuse University, USA (1979)
dan Master of Science in Energy Management and Policy University of
Pennsylvania, USA (1987).
Jabatan yang pernah dipegang beliau antara lain Sekretaris Jenderal
Departemen ESDM (2003-2006), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen
ESDM (2006-2008), Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Sumber Daya Manuasia dan
Teknologi (2008-2010), Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi Departemen ESDM (2010-sekarang) dan menjabat sebagai Komisaris PT.
Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2010.
Direksi
Karen Agustiawan
Direktur Utama PT. Pertamina
(Persero)
Lulus dari jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Industri, Institut
Teknologi Bandung tahun 1983. Memulai kariernya sebagai profesional di Landmark
Concurrent Solusi Indonesia sebagai Business Development Manager (1998-2002),
dan Halliburton Indonesia sebagai Commercial Manager for Consulting and Project
Management (2002-2006).
Berkarier di PT Pertamina (Persero) sebagai Staf Ahli Direktur Utama
PT Pertamina (Persero) untuk Bisnis Hulu (2006-2008) kemudian dipercaya
menjabat sebagai Direktur Hulu sejak 5 Maret 2008 hingga beliau di tunjuk oleh
pemegang saham untuk memimpin Pertamina sebagai Direktur Utama PT
Pertamina (Persero) pada 5 Februari 2009. Dalam era kepemimpinannya visi
Pertamina saat ini menjadi perusahaan energi kelas dunia dan champion Asia
pada 2025 dengan aspirasi Energizing Asia.
M. Afdal Bahaudin
Direktur Perencanaan Investasi dan
Manajemen Resiko PT PERTAMINA (PERSERO)
Beliau mendapatkan gelar sarjana Ekonomi di Universitas Padjadjaran, pada
tahun 1984 dan gelar master di University of Illinois, U.S.A dari jurusan
Business Administration pada tahun 1997. Vice President Risk Management
& Assurance (2004-2006) dan Deputi Direktur Operasi Keuangan
(2006) merupakan penugasan yang pernah ia jalankan sebelum dipercaya memimpin
anak perusahaan Pertamina sebagai Direktur Utama PT Tugu Pratama Indonesia (2007-2010).
Beliau merupakan pejabat karir Pertamina yang telah lama berkecimpung
Direktorat Keuangan hingga menduduki posisi sebagai Direktur Keuangan PT
Pertamina (Persero) (2010-2011) sebelum akhirnya pada 9 Desember 2011
ditugaskan oleh pemegang saham sebagai Direktur Perencanaan Investasi dan
Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero).
Muhamad Husen
Direktur Hulu PT Pertamina
(Persero)
Meraih gelar Sarjana Geologi di Institut Teknologi Bandung (1984) dan Magister
Sains di University of London (1989). Mengawali karir di dunia perminyakan pada
1984 sebagai Geologist di Divisi Eksplorasi LEMIGAS, beliau selanjutnya
menjabat sebagai Kepala Remote Sensing & GIS Studies Group dan Kepala
Unit Layanan Teknis Eksplorasi LEMIGAS.
Muhamd Husen pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Eksplorasi LEMIGAS
(2001-2005) dan Asisten Deputi Bidang Perminyakan pada Deputi bidang Energi
Sumber Daya Mineral dan Kehutanan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian. Sebelum diangkat menjadi Direktur Hulu pada 30 Mei 2011 PT
Pertamina (Persero) beliau merupakan Komisaris PT Pertamina EP sejak tanggal 1
Juli 2009.
Chrisna Damayanto
Direktur Pengolahan PT Pertamina
(Persero)
Pria kelahiran Muara Enim ini menjabat Direktur Pengolahan PT Pertamina
(Persero) sejak 18 April 2012. Lulus dari Fakultas Teknik Kimia Universitas
Sriwijaya, Palembang tahun 1981, Chrisna tidak membuang waktu banyak dengan
langsung berkarier di Pertamina pada tahun yang sama. Bertugas kurang lebih 15
tahun di Unit Pengolahan III Plaju - Sungai Gerong, beliau telah menduduki
berbagai posisi mulai dari staf hingga manager kilang di Plaju.
Pria yang mendedikasikan seluruh masa baktinya di Pengolahan ini juga
dipercaya untuk memimpin Unit Pengolahan IV Cilacap pada tahun 2008-2009
sebagai General Manager sebelum dipercaya menjadi Senior Vice President
Refining Operation (2009-2010).
Hanung Budya
Direktur Pemasaran dan Niaga PT
PERTAMINA (PERSERO)
Memulai karirnya pada tahun 1984 sebagai Wira Penjualan beliau telah
bertugas di berbagai wilayah di Indonesia sehingga benar-benar memahami kondisi
permasalahan di lapangan.
Hanung Budya merupakan pekerja Pertamina yang sebagian besar hidupnya
mendedikasikan diri di Direktorat Pemasaran dan Niaga. Sebelum menjabat sebagai
pemimpin tertinggi di Direktorat Pemasaran dan Niaga pada 18 April 2012 beliau
juga pernah menjabat sebagaii General Manager Gas Domestik (2006), Deputi
Direktur Pemasaran & Niaga (2006), Deputi Direktur Pemasaran &
Distribusi (2007), Deputi Direktur Pemasaran (2007-2010), dan Presiden Direktur
PT Badak NGL (2010-2012).
Pria lulusan dari Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung tahun
1983 ini siap mendistribusikan BBM ke seluruh nusantara dan menjaga
ketersediaan energi bagi rakyat Indonesia.
Hari Karyuliarto
Direktur Gas PT. Pertamina (Persero)
Pria kelahiran Jogyakarta ini menyelesaikan pendidikannya dari Fakultas Hukum
Internasional Universitas Diponegoro, Semarang di tahun 1986. Sebelum bergabung
di Pertamina, beliau memulai kariernya di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)
pada 1987 - 1991. Kariernya di PT Pertamina (Persero) dimulai di Direktorat
Umum pada tahun 1991 hingga 2003.
Hari Karyuliarto merupakan salah satu pejabat karir Pertamina yang memahami
betul seluk beluk perkembangan bisnis gas di Indonesia dimana sejak tahun 2003
beliau telah menduduki posisi strategis di bidang gas yang mengantarkannya
sebagai Kepala Bidang Usaha LNG pada tahun 2007. Dengan berbekal
keahliannya berkomunikasi dalam membangun jaringan bisnis yang luas tersebut
maka beliau dipercaya memimpin Corporate Secretary pada 2011 untuk membangun
reputasi Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia.
Berbagai pengalaman serta prestasinya selama di Pertamina akhirnya
mengantarkan beliau menjadi Direktur Gas PT Pertamina (Persero) pertama yang
diangkat oleh pemegang saham pada 18 April 2012 sebagai direktorat baru yang
akan mengintegrasikan kegiatan bisnis gas Pertamina serta memfokuskan
pengembangan bisnis gas sebagai energi masa depan Indonesia.
Luhur Budi Djatmiko
Direktur Umum PT PERTAMINA (PERSERO)
Memulai karier di Pertamina mulai 1980 setelah lulus dari Fakultas Ekonomi
Manjemen Universitas Brawijaya, beliau ditempatkan di bagian Keuangan Unit
Pengolahan V Balikpapan sampai dengan tahun 1988. Pria kelahiran Madiun ini
telah memiliki pengalaman yang cukup banyak mengelola keuangan di Dit.
Pengolahan sejak awal karirnya hingga tahun 2004. Berdasarkan latar
belakangnya yang menuntut kecermatan dan kejelian yang tinggi maka pada tahun
2004 menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern (Chief Audit Executive)
hingga tahun 2012, sebelum akhirnya pada 18 April 2012 dipercaya oleh pemegang
saham menjabat sebagai Direktur Umum PT Pertamina (Persero)
Evita M. Tagor
Direktur Sumber Daya Manusia PT
PERTAMINA (PERSERO)
Lulusan Magister Managemen Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1988 ini
memulai karirnya di PT Pertamina (Persero) pada tahun 1986. Ditugaskan pertama
kali di Direktorat Keuangan sebagai staf keuangan, Evita telah bekerja
dengan berbagai jabatan baik di direktorat keuangan maupun di direktorat Hilir.
Kerja keras dan dedikasinya menempatkan beliau menduduki beberapa jabatan
deputi direktur mulai dari Deputi Direktur Perbendaharaan & Pendanaan -
Dit. Keuangan tahun 2006, Deputi Direktur Operasi Keuangan - Dit.
Keuangan pada 2008, Deputi Direktur Pendanaan & Manajemen Risiko - Dit.
Keuangan juga pada tahun 2008, serta Senior Vice President Treasury
& Corporate Finance - Dit. Keuangan di tahun 2010. Pada tahun yang
sama Evita M Tagor di berikan amanat sebagai Presiden Direktur PT Tugu
Pratama Indonesia hingga April 2012 sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur
Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero)
Andri T Hidayat
Direktur Keuangan PT PERTAMINA
(PERSERO)
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Padjadjaran
(1984) dan Magister Ekonomi Manajemen Universitas Indonesia (1992) Andri T
Hidayat sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina EP sejak 1
Maret 2009.
Mengawali karirnya di Pertamina sebagai Staf Keuangan RSPP pada 1986 Andri
telah menduduki berbagai posisi strategis di Direktorat Keuangan hingga
akhirnya tahun 2004 dipercaya menjadi Deputi Direktur Perbendaharaan dan
Pendanaan.
Dengan berbagai prestasinya di Pertamina, perusahaan memberikan amanat
untuk mengelola bisnis anak perusahaan Pertamina sebagai Kepala Satuan Pengawas
Internal PT Pertamina EP pada 2006, Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal
Energy 2007, dan juga Direktur Keuangan PT Pertamina EP sebelum akhirnya
menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) pada 9 Desember 2011.
Jaringan
Jaringan
Berisi iInformasi tentang jaringan anak perusahaan PERTAMINA
Berisi iInformasi tentang jaringan anak perusahaan PERTAMINA
- Bentuk Kerja Sama Operasi
- Area Operasi
- Fasilitas distribusi.
Pengembangan Karir
Kesempatan untuk berkembang di Pertamina sangat terbuka luas karenakami
memiliki bisnis dari hulu sampai ke hilir, mulai dari Eksplorasi&
Produksi, Pengolahan, Distribusi hingga Pemasaranproduk-produknya, serta panas
bumi. Sebagai investasi kami di masadepan, kami menyediakan dana yang sangat
besar untuk menciptakanpekerja-pekerja berprestasi, menciptakan
pemimpin-pemimpin masa depanyang tangguh, yang mampu membawa Pertamina menghadapi
berbagaitantangan di masa yang akan datang.
Kami juga berkomitmen untukmemajukan riset dan pengembangan yang didukung
oleh teknologi terkini.
Salah satu elemen vital dalam transformasi Pertamina adalah
perubahanbudaya. Kami berupaya secara terus menerus membangun budaya
yangberorientasi kinerja. Kinerja anda akan berkontribusi terhadap
programtransformasi dan pencapaian target perusahaan. Kami memberikankesempatan
yang sama kepada semua pekerja untuk mengembangkan ide,kreativitas dan
berinovasi. Kami memberikan kesempatan yang sangat luasbagi anda untuk
mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan diri. Kamiyakin Anda mampu
menunjukkan kinerja terbaik.
Rekrutmen
Kami merekrut pekerja-pekerja handal
dari:
- Tenaga Fresh graduate - Program untuk fresh graduate terdiri dari Bimbingan Profesi Sarjana (BPS), Bimbingan Profesi Sarjana Teknik (BPST), Bimbingan Praktis Ahli (BPA), Bimbingan Praktis Ahli Teknik (BPAT). Program ini mencakup class room dan on-the-job training. Kami menyiapkan lingkungan yang kondusif untuk mengenal perusahaan, semua bisnis dan nilai-nilai kami.
- Tenaga berpengalaman - Untuk memenuhi kebutuhan kami akan keahlian dan pengalaman tertentu.
Pengembangan Pekerja
Program pengembangan pekerja di Pertamina dimulai saat Anda bergabung
bersamakami dan berlangsung terus menerus sepanjang karir Anda
diperusahaan. Program pengembangan kami antara lain:
- Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi secara selektif di dalam/luar negeri, untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi untuk membangun profesionalisme pekerja.
- Pelatihan, seminar, workshop di Pertamina Learning Centre maupun institusi-institusi ternama di dalam/luar negeri di bidang Manajerial, Spesialis, Teknis, Leadership dan Budaya.
- Sertifikasi profesional.
- Coaching & mentoring.
- People Review yang merupakan Sistem Manajemen Kinerja di Pertamina, untuk menilai kinerja dan sebagai dasar untuk program pengembangan pekerja
- Jalur karir Manajerial dan Spesialis.
- Internal job posting, memberikan kesempatan untuk merubah karir di lingkungan Pertamina.
- Penugasan di anak perusahaan merupakan bagian dari pembinaan dan pengembangan pekerja yang dilakukan secara terencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar